Selasa, 25 Oktober 2016

IDEOPOLITORSTRATAK

para peserta upgrading IDEOPOLITORSTRATAK



Ini adalah materi yang menjadi ciri khas di HMI. Ideopolitorstratak merupakan akronim dari ideologi, politik, organisasi, strategi dan taktik. Sebuah rangkaian konsep yang disambungkan dengan tujuan tertentu.

Aku kemarin malam diminta menghantar materi ini dalam agenda upgrading Komisariat yang pertama. Materi ini memang sangat menarik, karena membuka wawasan berfikir kita.

apalagi bagi calon-calon politisi yang akan bertarung di medan materi ini biasanya menjadi bekalnya.

Alhamdulilillah anak-anak sangat antusias mengikuti materinya, yang hadir sekitar 20 orang. Bahkan kita kedatangan tamu dari universitas negeri padang (UNP) para kohati angkatan 2013. mereka mampir ke sekre karena disarankan seniornya dori asri wijaya temen sewaktu PPB 8. mereka juga ada di Jogja karena mengikuti acara PPB 10. Kemudian ketiga gadis yang cantik-cantik ini mampir dulu ke sekre karena besoknya mereka mau pulang ke Padang, kecuali satu orang yang lagi eschange di UNY.

Sedang khusyuk mendengarkan materi

Ideopolitorstratak

Materi ini berisi beberapa konsep, seperti ideologi, politik, organisasi, strategi dan taktik. karena konsepnya yang sangat luas dan panjang pembahasannya. di awal sesi aku memberikan peta pemikiran dulu yang diadaptasi dari Pierre bourdieu seorng filsuf kenamaan kontemporer dari Perancis. Peta pemikiran ini aku dapat sewaktu menjadi modertor pak Aprinus Salam ketua pusat studi kebudayaan UGM. Sewaktu mendengarkan ceramah beliau aku sangat terkesan, setelah aku cari tau lagi setelahnya ternyat beliau menjelaskan peta konsep habitusnya pierre bourdieu tentang pembentukan kepribadian individu.

Gambarnya ada di catatanku nanti kalo sempet aku fotoin.

Dari peta tersebut aku menunjukkan bahwa setiap individu manusia kepribadiannya akan terbentuk sejak dia lahir ke muka bumi. dimulai dari kedua orang tuanya, kehiduapan di keluarganya, kemudian lingkungannya. Dilanjut layer dimana negara memberikan pengaruh melalui sistem pendidikan formal. selain itu juga ada pengaruh dari dunia internasional yang berkepentingan merubah kebudayaan dan kepribadian bangsa.

Kehidupan kepribadian seseoarang akan berjalan dalam trajektori. Trajektori ini artinya jalur atau trayek tertentu, tergantung bagaimana seseorang tersebut menentukan strategi dalam hidupnya. dimulai dari dimana dia bersekolah SD, SMP, SMA hingga menapaki bangku kuliah. Semua hal tersebut akan mempengaruhi kebudayaan dan kepribadian seorang anak. Kemudian setelah itu organisasi apa yang dia ikuti, itu juga akan mempengaruhi perjalanan hidupnya.

kepribadian tersebut akan menentukan dimana dia akan berada di masa depan. Karena masa depan adalah sebuah misteri maka kita harus mempersiapkannya dengan strategi dan taktik. Sementara itu, kehidupan awal kita hingga saat ini tidak terlepad dari konstruksi negara yang berkepentingan terhadap setiap individu untuk mendukung sistem sosialnya. pengaruh negera ini kita sebut dengan hegemoni.

itu adalah sesi yang pertama

Sesi kedua, aku menjelaskan tentang Ideologi, darimana diksi itu berasal, definisi dan konsepnya. Aku bertanya pada mereka, "saudara-saudara kita di HTI mengatakan bahwa Islam, Komunis dan Kapitalisme adalah tiga ideologi yang ada di dunia, menurut temen-temen bagaimana?". mulailah muncul berbagi macam pendapat, pertama mengatakan bahwa agama bukan ideologi karena agama adalah teologi.

Sebenarnya diksi ideologi itu memiliki sejarah yang panjang. pertama, munculnya diksi itu karena ada semangat dari para ilmuan untuk memisahkan institusi geraka dan kerajaan. kemudain muncul statemen, berikan urusan agama kepada gereja dan urusan duniawi.


Singkat cereta mereka sangat menikmati materinya dan semua TOR sudah aku berhasil aku jawab. InsyaAllah apa yang sedikir ini memberikan arti bagi kehidupan mereka.



 





Rabu, 19 Oktober 2016

MEMULAI MENULIS

Memulai menulis kalau tidak terbiasa akan berat. seperti sekarang ini harusnya aku nulis artikel tapi karena tiba-tiba mentok aku putuskan untuk menulis blog dulu. sambil ngisi blog yang udah lama ga diisi sayang aja padahal dibuat dari tahun 2009.

memang menulis itu masalah kebiasaan. ketika sudah terbiasa maka akan menjadi ketrampilan. tidak harus sekolah tinggi-tinggi untuk bisa menulis, asal tekun dan konsisten maka tulisanmu lambat laun akan menjadi bagus.

aku termasuk orang yang kurang konsisten, makanya mulai sekarang aku harus berusaha terus buat nulis, apapun itu. tema yang biasanya aku tulis selalu berkaitan dengan politik, karena itulah yang paling aku kuasai. kita mulai dari apa yang paling dikuasai dulu.

Sudah dari dulu merencakan nulis blog tiap malam tapi belum kesampaian.
di sekolah tjokro ini buat memacu diri sendiri aku paksa anak-anak peserta sekolah tjokro buat nulis setiap habis materi di blognya masing-masing.

Selain buat mempopulerkan sekolah tjokro, peserta sekolah tjokro akan merasakan manfaat dari memaksa diri sendiri untuk menulis. Memang dimulai dari keterpaksaan tapi setelah itu kan muncul kebiasaan.

teringat perkataan dari ahmad fuadi, penulis negeri lima menara. Bahwa beliau itu selalu menulis buku harian setiap malam, itulah yang mengasah otot menulisnya. ditambah setelah itu beliau aktif menulis di berbagai media massa. menulis di media massa merangsang kapasitas berfikir dan kejelian menangkap fenomena sosial.

Di komisariat aku juga yang mendorong anak-anak buat menulis di media, salah satu corong langganan kita adalah suara mahasiswa koran sindo. Menulis di suara mahasiswa sangat mudah -bagi yang terbiasa- cukup 450 kata dan temanya sudah ditentukan setiap dua minggu. Setiap kampus pun sudah dijatah, sehingga akan selalu ada tulisan dari kampus masing-masing. Selanjutnya tinggal niat dan kemauan untuk menulis.

Rajin-rajinlah kawan!

Selasa, 04 Oktober 2016

STRATEGIC LEADERSHIP TRAINING

Strategic Leadership Training




Sejak terdaftar sebagai salah satu penerima manfaat beasiswa aktivis nusantara dompet dhuafa, kita mulai dibina dengan rangkaian training. pertama itu namanya FLC (future leader camp), seluruh penerima BA (beasiswa aktivis) diinepin di Bandung, kita disana kurang lebih seminggu di berikan rangkaian materi dan di pantau secara psikologis perkembangan dirinya.

DI lain waktu aku mau cerita tentang FLC. kali ini aku akan bercerita pengalaman selama kemarin ikut SLT (strategic leadership training) di kampung madani dompet dhuafa di daerah parung, Bogor.

Keberangkatan kami ke Jakarta dari Jogja diwarnai oleh drama. Kita kejar-kejaran dengan waktu karena telat naik keretanya.  satu rombongan telat, aku pikir cuman aku, fahmi dan sarah yang telat. jadi alfath, ibnu, sama yusuf sudah di stasiun nunggu. sementara yang mencetak tiket itu kartika.

Dari rumah condongcatur udah kebut-kebutan fahmi bawa motor, aku di bonceng dia,.Ternyata pas sampe depan portal masuk peron, anak-anak pada heboh ke cusomer service buat nyetak tiket lagi. kira-kira dua menit mau berangkat kartika datang dengan tergopoh-gopoh, kita masuklah ke peron di bantu security yang ikutan panik.

pas kita udah mau naik gerbong eh ternyata sarah ketinggalan dan harus nyusul pake kereta selanjutanya. Baru aja kita menginjakkan kaki di gerbong, kereta udah berangkat. nyaris banget ketinggalan kita semua. nyampe stasiun pasar senen kita nunggu dulu sarah sampe jam 3.00 shubuh, abis itu kita nyewa grab dua mobil ke Bogor,

Begitu sampai kami tidur dulu di masjid al-Madina namanya, masjidnya bagus, kepunyaan dompet dhuafa, katanya baru jadi.tidur sampe puas, paginya siap-siap buat acara.



Strategi Leadership Training



Acara SLT diadakan di aula Dzikir Rumah Sakit Terpadu Dompet Dhuafa. Rumah sakitnya besar untuk rumah sakit sosial yang non-profit.

pertama dibuka dengan pembukaan protokoler biasa, yang ga biasa aku lagi-lagi diminta mengisi do'a, kali ini do'a yang diminta adalah do'a kebangsaan. aku udah mempersiapkan do'a ini sejak di kereta api, sewaktu diminta mas Dimas mengisi do'a kebangsaan. referensiku adalah doa politisi Gerindra pasca pidato kemerdekaan presiden di sidang umum MPR. buat dijadikan referensi aja, soalnya isi do;a dan susunan yang aku buat versiku sendiri. aku nyisipin pasal 4 HMI di salah satu bait do'anya, "menjadi insan, akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT". sebuah doa yang baik, untuk diri sendiri, agama dan negara Indonesia.

Abis pembukaan ga ada kata sambutan dari siapa-siapa abis do'a langsung mater. dugaanku karena waktunya molor, soalnya pembukan itu jam 11.00 siang. padahal dalam jadwal harusnya jam 9.00 sudah pembukaan. 

1. Yoyok Riyo Sudibyo

Pak Yoyok Riyo Sudibyo duduk di tengah kemeja biru


Pemateri pertama adalah beliau, beliau adalah bupati Batang 2012- 2017. Pak yoyok terkenal karena beliau mendapat penghargaan Bung Hatta award tahun ini. Sebelunya penghargaan tersebut dipegang oleh Bu Tri Rismaharini pada tahun 2015. penghargaan tersebut diberikan kepada kepala daerah yang berhasil melakukan transparansi dan memberantas korupsi.

Pak Yoyok ini memang unik dilihat dari kesan pertama saja pakainya casual, tidak kaku yang biasanya bapak-bapak pakai seperti batik dan celana bahan plus sepatu pantofel. Kalo dia pake kemeja casual, celana jeans dan sepatu kets, khas anak muda. selain pakaiannya, cara ngomong dan berceritanya juga unik. dia selalu mengeluarkan kata-kata berbahasa Jawa dan mengeluarkan umpatan-umpatan khas Jawa. bagi sebagian orang yang bukan dari daerah Jawa tengah, kata-kata tersebut bakal terdengar asing,

Cara berceritanya juga lucu, ngomongnya ceplas-ceplos. pertama, dia nyeritain perjalanan dia dari kecil sampai lulus dari Akabri, mengabdi di TNI. kemudian sampai kepada dia memutuskan untuk ikut pemilihan kepala daerah. Tapi ternyata kepilih, suatu yang bahkan tidak dia sangka. ini pengalaman baru baginya, sehingga dia memulainya pengalaman di kebijakan publik dari nol.

Dia memberikan kita perspektif bahwa menjadi Bupati adalah jabatan terberat yang pernah dia empan. dia menceritakan bagaimana dalam pemerintahannya dia nyaris tidak bisa mempercayai siapapun. bahasaku dari penafsiran cerita pak yoyok, permasalahan utama beliau adalah di tubuhn birokrasi yang diam-diam mengkhinatinya dan pak yoyok menyadarinya. 

Beliau mengatakan pemimpin adalah orang yang dipilih untuk dikorbankan. berdasarkan pengalaman yang berat selama menjadi Bupati dia berkomitmen untuk tidak maju kembali di pilkada berikutnya. komitmenya ini sempat kami pertanyakan, namun ternyata dia serius, karena dia telah berjanji di hadapan rakyatnya bahwa dia tidak akan mencalonkan dirinya untuk kedua kalinya. 

selain prinsip hidup yang menjadi pelajaran. point yang paling berkesan menurutku adalah, hubungannya dengan ibunya yang sangat dekat, bahkan di usia pak Yoyok yang sekarang dia harus selalu menelpon orang tuanya. di forum pak yoyok bercerita bahwa sudah dua hari dia tidak menghubungi ibunya, kemudian ibunya memarahinyaa,

pelajaran penting selanjutnya adalah kegigihan. yang menyebabkan yoyok berbeda dengan orang kebanyakan adalah kegigihannya. dia sangat gigih dan berpegang teguh pada prinsip. hal ini yang membuat dia menjadi salah satu pemimpin teladan.

terimakasih pak yoyok atas pelajaran berharganya,. terakhir dia pesen kalo dari mahasiswa dia sangat terbuka untuk diundang dan dia juga pesen alat musik biar ketika girilannya berbicara ia bisa memainkan alit musik juga


bersambung ke part 2.......


Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample Text

Pages

Mengenai Saya

Foto saya
jogjakarta, DIY, Indonesia
Mahasiswa Politik dan pemerintahan , Fisipol, UGM

Pengikut