CAPITA SELECTA : SEBUAH CATATAN
DARI JALAN PEMIKIRAN MUHAMMAD NATSIR
Capita Selecta adalah buku yang berisi kumpulan
tulisan Muhammad Natsir, dalam kurun periode 1936-1941. Saat itu Beliau mulai
menulis dalam majalah Pandji Islam. Karangan-karangan dari Majalah tersebut
mencapai sekitar 90 judul. Dikumpulkan dan diterbitkan pertama kali oleh
penerbit U.B Ideal sebanyak dua Jilid. Perlu diketahui juga bahwa menulis pada
masa-masa kolonial seperti yang dilakukan M. Natsir tidaklah muda, Pers dijaga
ketat untuk tidak menggelorakan semangat perlawanan terhadap penjajah. Maka
kemudian M. Natsir menggunakan nama samaran A. Muchlis dalam setiap tulisannya.
Walaupun sudah ditulis lebih dari 80 tahun yang lalu
-jika dihitung dari hari ini-, namun nilai yang terkandungnya tetap aktual,
tidak lekang dimakan zaman. Ide-ide yang tertuang dalam puluhan karangan
tersebut, tetap menjadi wawasan penting yang harus kita baca dan pahami. Sebab,
selain mempunyai nilai yang tinggi, tulisan ini juga membawa kita membaca
sejarah dan semangat zaman pada waktu itu yang dapat kita jadikan pelajaran.
Berbagai tulisan dalam buku ini yang terbagi dalam 2
jilid, didasarkan pada semangat tertentu. Yaitu, “mengemukakan dengan cara
huddjah yang tersendiri, langsung atau tidak langsung , akan ketinggian dasar
dan ajaran Islam dan bahwa Islam itu adalah suatu aturan hidup untuk segala
penciptaan kemanusiaan dan pencinta- Tuhan”. Islam menurut keyakinan M. Natsir,
adalah sebagai kriterium bagi hidup
seorang muslin dan tak mungkin islam itu dijadikan objek untuk di-kriterium-kan kepada yang lain.
Tulisan dalam buku Capita Selecta disusun secara berurutan, karena disesuaikan
menurut peristiwa dan gelombang masa, pada waktu itu. Sehingga antara satu
karangan dan karangan yang lain akan saling berkaitan. Tulisan dalam buku ini
disusun dengan kata-kata yang berima, namun tetap bernas. Susunan tersebut
memberikan karakter sendiri dari tulisan M. Natsir. Secara umum isinya berkaitan dengan soal-soal
sosial, ekonomi dan politik yang menjadi kebutuhan bangsa kita pada waktu itu.
Semuanya dijiwai dengan semangat dan ideologi Islam yang menjadi pegangan
hidupnya.
Pada masa tulisan ini dibuat, tahun 1939 adalah masa
dimana persiapan dan latihan untuk menghadapi revolusi besar kemerdekaan
Indonesia, yang terjadi enam tahun kemudian. Tulisan-tulisannya di Pandji Islam
menjadi senjata untuk menghadapi upaya licik penjajah dan para kapitalis asing
di dewan rakyat. Menjadi bentuk pencerdasan pula terhadap beberapa pemimpin
Indonesia yang tiak mengerti akan ideologi Islam, dia hadapi dengan caranya
sendiri yang dituangkannya dalam bentuk tulisan yang berirama dan bersemangat.
Semangat Capita
Selecta
M.
Natsir mengemukakan sikap dan pendirian Islam sebagai asas untuk memperjuangkan
kemerdekaan. Berangsur-angsur mulai jelas perbedaan pandangan hidup antara
nasionalis yang berjuang karena kemerdekaan itu an sich dengan pandangan hidup yang semestinya sebagai seorang
muslim.
Saat
itu Ir. Soekarno yang menjadi pelopor gerakan nasional menyemboyankan “.. berjuanglah mencapai
kemerdekaan Indonesia dengan dasar Nasionalisme! Adapun agama adalah pilihan
dan tanggung jawab masing-masing diri!.
M.
Natsir kemudian menanggapi semboyan dari Soekarno tersebut dalam Capita Selecta
( Natsir, 1961) bahwa, “islam bukanlah semata-mata suatu agama tapi juga
pandangan hidup yang meliputi soal-soal politik, ekonomi , sosial dan
kebudayaan. Baginya islam merupakan sumber segala perjuangan atau revolusi itu
sendiri, sumber dari penentangan setiap macam penjajahan, eksploitasi manusia, pemberantasan
kebodohan, kejahilan, pendewaan dan juga sumber pemberantasan kemelaratan dan
kemiskinan. Islam tidak memisahkan antara keagamaan dan kenegaraan.
Nasionalisme hanyalah suatu langkah , suatu alay yang sudah semestinya didalam
menuju kesatuanbesar, persaudaraan manusia dibawah lindungan dan keridhaan
ilahi. Sebab itu islam itu adalah primair”.
0 komentar:
Posting Komentar